Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari, Papua Barat Hermus Indou menyatakan, gereja harus tampil sebagai kekuatan pemersatu dan penggerak moral masyarakat dalam situasi global yang penuh ancaman saat ini.
“Gereja harus jadi garam dan terang dunia. Dalam kondisi dunia yang tak menentu, peran gereja penting dalam menyiapkan masyarakat yang kuat secara iman dan karakter,” kata Hermus pada pembukaan Sidang Majelis Daerah Umum (SMDU) Gereja Bethel Indonesia (GBI) Provinsi Papua Barat, di Manokwari, Kamis.
Ia mengatakan, pelaksanaan sidang majelis GBI Papua Barat dapat menjadi wadah untuk melakukan evaluasi dan konsolidasi internal GBI di wilayah Papua Barat secara khusus.
Sidang majelis harus mampu menghasilkan kebijakan dan langkah-langkah strategis demi penguatan gereja dan pembangunan masyarakat Papua Barat yang lebih tangguh ke depan.
Selain itu, juga momentum menyelaraskan langkah dan pikiran seluruh pelayan Tuhan guna meneguhkan visi pelayanan di Tanah Papua.
“Dari kegiatan ini pengurus GBI Papua Barat dapat memantapkan program dan rencana kerja dengan bersinergi bersama Pemprov Papua Barat dan Pemkab Manokwari di dalam membangun dan memajukan daerah,” ujarnya.
Ketua Badan Pengurus Daerah GBI Papua Barat, Pdt. Junaidi D. Lian Saputro mengatakan, sidang majelis bukanlah sekedar agenda organisasi, melainkan momen strategis bagi pelayan Tuhan untuk menyelaraskan hati, visi dan langkah.
Seluruh pelayan Tuhan baik pendeta, pendeta madya, pendeta pratama dan para gembala yang berkumpul harus mempunyai pandangan yang sama guna memperkuat pelayanan di tanah Papua dan menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus.
Ia juga mengajak seluruh pelayan Tuhan untuk mengevaluasi dan memperbarui komitmen mereka dalam pelayanan, serta menekankan pentingnya integritas dan kekuatan mental dalam menghadapi tantangan zaman.
“Misi gereja bukan pekerjaan satu orang, tetapi buah dari kesatuan hati dan kasih dalam melayani. Dalam semangat sidang majelis ini kita diingatkan untuk terus bekerja bersama tanpa iri hati, tanpa persaingan, tetapi dengan kasih dan ketulusan dalam melayani," ujarnya.
Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Ekonomi Pembangunan, Niko U. Tike, sambutannya menyampaikan bahwa gereja memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah, khususnya dalam membentuk masyarakat yang tangguh dan bermoral.
“GBI Papua Barat, sebagai salah satu gereja besar dengan lebih dari 14 ribu jemaat, diharapkan menjadi kekuatan dalam pembangunan masyarakat dan ketahanan ekonomi daerah,” ucapnya.
Ia juga mendorong GBI menjadi pelopor pembangunan ketahanan pangan, dengan memanfaatkan lahan untuk budidaya tanaman produktif seperti yang dilakukan oleh Yusuf di masa kelaparan Mesir.