Manokwari (ANTARA) - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI menetapkan target investasi pada 2025 di Provinsi Papua Barat mencapai Rp14,52 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Barat Godlief Aponno di Manokwari, Papua Barat, Rabu, mengatakan target investasi itu mengalami peningkatan 11,39 persen dibandingkan tahun lalu.
"Realisasi investasi Papua Barat tahun 2024 senilai Rp13,036 triliun atau lampaui target Rp2,42 triliun," kata Godlief.
Saat ini, kata dia, pengurusan izin usaha dipermudah dengan adanya penerapan sistem online single submission risk based approach (OSS RBA) atau aplikasi perizinan usaha berbasis risiko.
Implementasi perizinan usaha terintegrasi secara online, cepat, dan transparan harus ditopang dengan komitmen seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis provinsi maupun kabupaten.
"Target ini bisa tercapai karena dukungan semua, DPMPTSP provinsi, kabupaten, dan OPD teknis lainnya," ujarnya.
Dia memastikan bahwa upaya mendorong peningkatan investasi tetap mengutamakan prinsip ramah lingkungan, karena Papua Barat telah mendeklarasikan sebagai provinsi berkelanjutan.
Kegiatan investasi hijau atau green investment nantinya mengacu pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan peta potensi, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan.
"Dalam peta potensi dan RTRW, bisa diketahui mana kawasan konversasi dan mana yang bukan. Semangat investasi tidak boleh tabrak aturan," jelas Godlief.
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah mengintensifkan kegiatan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat soal dampak positif dari investasi terhadap pembangunan.
"Jaminan keamanan juga menjadi faktor penting agar para investor mau berinvestasi di Papua Barat," kata Godlief.