Sorong (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS) Papua Barat Daya menjalin kerja sama dengan Balai Karantina Kesehatan (BKK) Kelas II Sorong, untuk mengoptimalkan implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong Dr Muhammad Ali di Sorong Selasa menjelaskan, kerja sama ini diharapkan dapat memperluas cakupan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi yang berkualitas di Papua Barat Daya.
"Kolaborasi ini akan membuka peluang baru dalam pengembangan SDM serta tata kelola kelembagaan sesuai dengan visi dan misi kedua institusi," jelasnya.
Menurut dia, Kerja sama ini bukan hanya soal kolaborasi administratif, melainkan sebuah upaya strategis untuk mendorong penguatan Catur Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri atas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan tata kelola kelembagaan yang berkelanjutan.
"Saya harap kerja sama ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan SDM di wilayah Papua Barat Daya," harapnya.
Dia mengatakan pula, kerja sama tersebut bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas kedua institusi yang masing-masing memiliki kekuatan di bidang yang berbeda.
Pada sisi lain, UMS sebagai lembaga pendidikan tinggi, memiliki tanggung jawab dalam mencetak sumber daya manusia unggul.
Sementara, kata dia, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Sorong memiliki keahlian dalam sektor kesehatan yang sangat relevan untuk mendukung pengembangan kualitas SDM di Papua Barat Daya.
"Kami berkomitmen untuk memperluas cakupan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek pendidikan dan pengembangan SDM yang kompeten," ujarnya.
Dia yakin bahwa lewat kerja sama ini, pihaknya dapat menciptakan program-program berbasis riset yang dapat diimplementasikan langsung untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di Papua Barat Daya.
Muhammad Ali mengakui bahwa pengalaman Balai Karantina Kesehatan dalam mengelola kesehatan masyarakat dan lingkungan akan sangat berharga bagi mahasiswa dan peneliti di UMS.
"UMS dengan berbagai program studi dan fasilitas pendukungnya siap untuk berkontribusi dalam riset yang dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan ekonomi masyarakat di wilayah Papua Barat Daya," katanya.
Kepala Balai Karantina Kesehatan Kelas II Sorong Agung Budijono mengatakan, MoU yang telah ditandatangani ini tidak hanya menjadi dokumen di atas kertas, tetapi dapat diimplementasikan dengan efektif dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama.
“Kami menyambut baik kerja sama ini dan siap untuk berkolaborasi dalam berbagai program yang dapat meningkatkan kualitas SDM di Papua.
Dia berharap dengan adanya MoU ini, dapat mewujudkan sinergi yang berkelanjutan, yang tidak hanya berhenti pada tataran formal, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kerja sama ini adalah langkah awal dari banyak program yang akan datang,” katanya.