Festival Budaya Lembah Baliem libatkan 1.500 pelajar raih rekor MURI

Wamena (ANTARA) - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menetapkan bunyian alat musik tradisional Pikon yang dibawakan oleh 1.500 orang pelajar pada Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-33 sebagai rekor dunia.

Senior Manager MURI Triyono didampingi Staf Ahli Menteri Pariwisata (Menpar) RI Bidang Manajemen Krisis Fajar Hutomo menyerahkan piagam MURI kepada Bupati Jayawijaya Atenius Murib didampingi Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol di sela-sela pembukaan FBLB ke-33 2025.

Senior Manager MURI Triyono di Wamena, Papua Pegunungan, Kamis, mengatakan suatu kehormatan bagi MURI bisa hadir pada penyelenggaraan FBLB ke-33 tahun 2025.

“Kehadiran kami untuk memverifikasi sebuah kegiatan parade Pikon yang diikuti oleh peserta terbanyak 1.500 peserta yang terdiri atas pelajar Jayawijaya,” katanya.

Menurut dia, kehadirannya di sini atas permintaan panitia penyelenggara FBLB ke-33, supaya parade Pikon dengan jumlah peserta terbanyak memperoleh rekor MURI.

“Setelah kami verifikasi mulai proses persiapan, hingga proses jalannya acara pada hari ini maka disampaikan bahwa MURI tidak bisa memberikan piagam rekor Indonesia pada hari ini. Oleh karena pada hari ini juga MURI mencatat kegiatan ini sebagai rekor dunia,” ujarnya.

Dia menjelaskan Pikon bukan sekadar alat musik, tetapi merupakan suara dari alam, leluhur dan juga menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Papua Pegunungan.

“Pikon itu mengajarkan kita tentang harmoni antara alam dan manusia. Dan pada hari ini kita semua menjadi saksi sejarah atas sebuah prestasi yang luar biasa, warisan budaya dari Tanah Papua yang berhasil tercatat dalam rekor dunia MURI,” katanya.

Dia menambahkan MURI mengucapkan terima kasih, dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya pada Bupati dan Wakil Bupati Jayawijaya dan tokoh masyarakat yang telah berhasil menampilkan karya yang luar biasa pada saat ini.

“Kita patut berbangga tetapi juga wajib menjaga budaya kita agar tetap terus hidup dan dicintai oleh Bangsa Indonesia,” ujarnya.