Pemkab Mimika salurkan bantuan cegah kerawanan pangan untuk lima distrik pesisir

Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Papua Tengah, menyalurkan bantuan kerawanan pangan kepada masyarakat yang bermukim di lima distrik (kecamatan) wilayah pesisir pantai yakni Mimika Barat Jauh, Mimika Tengah, Amar, Mimika Timur, dan Mimika Timur Jauh.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mimika Yulius Koga di Timika, Kamis, mengatakan penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Kerawanan Pangan yang dicanangkan Pemkab Mimika bagi masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan.

"Bantuan ini diberikan kepada masyarakat untuk mencegah terjadi kerawanan pangan di satu wilayah akibat terjadinya bencana alam atau hal-hal lain," kata Yulius.

Setiap distrik mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak 2 ton, 200 liter minyak goreng, 200 kilogram gula pasir, dan telur ayam 400 rak.

Ia mengatakan bantuan tersebut disalurkan langsung ke tingkat distrik masing-masing dan selanjutnya diteruskan kepada masyarakat sesuai data yang diajukan oleh pemerintah distrik.

"Kami siapkan transportasi laut untuk pengangkutan bantuan sampai ke kantor distrik, lalu diserahkan kepada masyarakat. Rencananya akan disalurkan kepada masyarakat di setiap distrik pesisir saat kunjungan kerja Bapak Bupati dan Wakil Bupati Mimika dalam waktu dekat," jelas Yulius.

Menurut dia, seluruh bantuan tersebut sifatnya gratis tanpa dipungut bayaran sepeserpun.

"Kalau di Kota Timika kami membantu masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah, tapi kalau untuk masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan semuanya gratis," ujarnya.

Sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan Mimika telah menyerahkan bantuan kerawanan pangan bagi masyarakat di wilayah Distrik Tembagapura dan Distrik Agimuga.

Bantuan untuk warga Distrik Tembagapura berupa 8 ton beras disalurkan saat terjadi longsor menimpa area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia.

Akibat longsor tersebut, PT Freeport terpaksa menghentikan seluruh operasi pertambangan selama lebih dari satu bulan, sehingga berdampak kepada penghasilan warga yang sehari-hari menggantungkan hidup dari aktivitas mendulang butiran emas di Kali Kabur.