Wasior (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari menyalurkan bantuan sebanyak Rp1 miliar untuk mendukung pelaksanaan perayaan Aitumeri atau sejarah peradaban orang asli Papua (OAP) di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, pada 25 Oktober 2025.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Wasior, Jumat mengatakan, bantuan tersebut merupakan wujud syukur pemerintah daerah atas Nubuatan Pendeta Dominee Izaak Samuel Kijne yang 100 tahun silam mendirikan sekolah formal pertama.
"Ini perayaan semua orang Papua, bantuan ini bentuk ucapan syukur pemerintah kabupaten dan masyarakat Manokwari," kata Hermus.
Menurut dia, kemajuan sumber daya manusia (SDM) di seluruh Tanah Papua merupakan implikasi dari sejarah panjang keberadaan sekolah formal pertama yang didirikan Dominee Izaak Samuel Kijne pada 25 Oktober 1925.
Melalui pendidikan yang dirintis Kijne, masyarakat asli Papua mulai mengenal ilmu pengetahuan, iman, peradaban dan terus berkembang sekaligus menjadi fondasi dalam pembangunan daerah hingga saat ini.
"Setiap orang asli Papua punya tanggung jawab moril bawa persembahan ke Teluk Wondama, karena perayaan ini bukan hanya milik orang Wondama," pesan Hermus.
Dia menyebut, sejarah pekabaran Injil ke Tanah Papua melalui Pulau Mansinam, Manokwari oleh misionaris Jerman Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler pada 5 Februari 1855, tidak terpisahkan dengan peringatan Aitumeri.
Pemerintah Manokwari berkeinginan agar kedua momen sejarah kebangkitan orang asli Papua disatukan dalam satu paket wisata rohani, sehingga memberikan dampak ekonomi sekaligus memperkuat nilai iman dan identitas budaya.
"Selain uang, kami juga serahkan bantuan untuk Klasis GKI Manokwari dan Klasis GKI Wondama masing-masing 1 ton beras. Manokwari jadi daerah transit," ujarnya.
Ketua panitia Pendeta Rosalie Wamafma mengapresiasi kepedulian Pemerintah Kabupaten Manokwari yang turut berkontribusi menyukseskan rangkaian perayaan dalam rangka memperingati satu abad sejarah peradaban OAP.
Panitia juga mendapat dukungan dana dari sejumlah pemerintah daerah di Tanah Papua, seperti Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, serta Pemerintah Kabupaten Maybrat.
"Termasuk Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak," ujarnya.
Dirinya memperkirakan, jumlah tamu undangan dari dalam maupun luar Tanah Papua yang sudah berada di Wasior untuk mengikuti perayaan tersebut kurang lebih sebanyak 25 ribu orang sejak 17 Oktober 2025 hingga Jumat (24/10) pagi.
Puncak perayaan akan diisi dengan ibadah syukur di lapangan batu peradaban Aitumeiri, peletakan batu pertama pembangunan Salib Agung, patung Kijne, serta pameran foto dan biorama sejarah pekabaran Injil di Tanah Papua.
