Manokwari (ANTARA) - Dosen dan mahasiswa jurusan manajemen pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Papua (Unipa) memberikan pendampingan pemasaran digital kepada para pedagang noken serta aksesori khas Papua di Manokwari, Papua Barat.
Penanggung jawab program PKM Fakultas Ekonomi & Bisnis Unipa Dr Jein S Toyib di Manokwari, Kamis, menyebut kegiatan tersebut merupakan implementasi program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Unipa yang menyasar pedagang orang asli Papua (OAP) khususnya di wilayah Amban, Brawijaya, Pasar Sanggeng, dan Pasar Wosi
"Kami laksanakan dari tanggal 13 sampai 15 Desember 2025 untuk mendorong perluasan pemasaran produk lokal," kata Jein.
Dia menyebut, program pendampingan dirancang sesuai kebutuhan pelaku usaha, khususnya mama-mama Papua agar dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana efektif dalam mempromosikan produk lokal.
Pemasaran produk menggunakan media sosial lebih efektif dan efisien tetapi mampu menjangkau konsumen secara luas dibanding hanya mengandalkan pola penjualan secara konvensional melalui kios-kios.
"Semoga memberikan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kesejahteraan penjual noken, dan keberlanjutan produk lokal Papua,” kata Jein.
Menurut dia, program tersebut merupakan tindak lanjut dari sebelumnya yang difokuskan pada pengenalan dasar penggunaan platform digital dan diikuti dengan perencanaan pendampingan untuk delapan pedagang.
Metode pendampingan yaitu one-on-one mentoring (pendampingan langsung bagi setiap pedagang) dengan pendekatan partisipatif untuk meningkatkan kemandirian pedagang dalam memasarkan produk berkelanjutan.
"Target delapan kios pedagang tapi terealisasi tujuh kios. Dari jumlah itu, enam pedagang merupakan peserta pendampingan tahap sebelumnya dan satu mengajukan permohonan sendiri," jelas Jein.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan yang dilakukan meliputi pembuatan dan optimalisasi akun media sosial khususnya Facebook, dan pelatihan pengambilan foto produk menggunakan kamera ponsel.
Kemudian, pelatihan penyusunan narasi foto secara sederhana untuk mempromosikan produk yang dijual, dan dilanjutkan dengan praktik pengunggahan konten oleh masing-masing pedagang noken.
"Supaya pedagang memahami bagaimana memanfaatkan media sosial dalam memperluas promosi produk," ujarnya.
Kegiatan PKM, kata dia, tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis melainkan mendorong kepercayaan diri pedagang ketika memasarkan produk dengan jangkauan luas melalui penggunaan media sosial.
Hal ini sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi yang memiliki peran strategis menguatkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal sekaligus berperan aktif melestarikan produk budaya Papua.
"Semoga pendampingan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas konten promosi dan perluasa jejaring pemasaran digital," kata Jein.
