Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 1.231 warga Distrik Manokwari Timur, Manokwari, Papua Barat, antusias memanfaatkan pemeriksaan dan pengobatan kesehatan secara gratis yang diselenggarakan menjelang perayaan Natal 2025.
Kegiatan tersebut diinisasi oleh Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Dr Filep Wamafma bekerja sama dengan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.
"Kami juga sediakan kendaraan untuk jemput warga yang sakit. Jauh-jauh hari, informasi kegiatan ini sudah disebarluaskan," ujar Filep di Manokwari, Sabtu.
Menurut dia, sudah semestinya pemerintah daerah melalui instansi teknis menerapkan konsep jemput bola guna memudahkan masyarakat memperoleh akses pelayanan kesehatan gratis secara berkala.
Hal ini berkaitan dengan kondisi dan karakteristik masyarakat yang cenderung pasif, sehingga memerlukan kehadiran langsung petugas kesehatan untuk menjangkau warga hingga ke tingkat kampung.
"Masyarakat butuh pendekatan layanan kesehatan, dan minimal sebulan sekali harus ada kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis secara massal," katanya.
Dia kemudian menyarankan kepada pemerintah daerah menambah alokasi anggaran operasional bagi setiap puskesmas dalam mengoptimalkan pelaksanaan layanan kesehatan di luar ruangan.
Langkah dimaksud tidak hanya fokus pada pemeriksaan dan pengobatan, melainkan disertai dengan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penerapan pola hidup sehat.
"Perbaikan mutu dan kualitas kesehatan masyarakat harus menjadi atensi semua pemangku kebijakan," ucap Filep.

Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat dr Alwan Rimosan menjelaskan, ada empat titik pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan kesehatan gratis bagi masyarakat di Kabupaten Manokwari.
Pemerintah provinsi mengapresiasi Ketua Komite III DPD RI yang sangat konsen terhadap permasalahan kesehatan masyarakat, sehingga kegiatan serupa akan menjadi agenda rutin setiap kabupaten.
"Benar yang dikatakan pak senator, bahwa masyarakat tidak mau ke rumah sakit periksa kesehatan. Mereka tunggu sampai betul-betul sakit baru pergi berobat," ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia, jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kurang lebih 40 ribu jiwa dari total penduduk Papua Barat sebanyak 580.582 jiwa.
Ada sejumlah kendala yang dihadapi petugas kesehatan di lapangan, antara lain keengganan masyarakat mengecek kondisi kesehatan melalui fasilitas terdekat, dan tingkat kesulitan geografis.
"Sekarang kami manfaatkan semua acara kemasyarakatan atau organisasi, kami ajak kolaborasi untuk laksanakan Program CKG," kata Alwan.
