• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News papuatengah
Kamis, 14 Agustus 2025
Antara News papuatengah
Antara News papuatengah
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Presiden Jokowi Disambut Suling Tambur Di Raja Ampat

      Presiden Jokowi Disambut Suling Tambur Di Raja Ampat

      Jumat, 22 Desember 2017 20:25

      Presiden Jokowi Mancing di Raja Ampat

      Presiden Jokowi Mancing di Raja Ampat

      Kamis, 21 Desember 2017 17:57

      Bupati Imburi serukan gerakan konsumsi ikan

      Bupati Imburi serukan gerakan konsumsi ikan

      Selasa, 28 November 2017 0:33

      Kapal turis tabrak karang di Raja Ampat

      Kapal turis tabrak karang di Raja Ampat

      Senin, 27 November 2017 1:09

      101 desa baru di Papua-Papua Barat teraliri listrik

      101 desa baru di Papua-Papua Barat teraliri listrik

      Rabu, 8 November 2017 12:16

  • Seputar Papua Barat
    • Pencarian Dua Warga Yambekiri Masih Berkanjut

      Pencarian Dua Warga Yambekiri Masih Berkanjut

      Jumat, 16 Februari 2018 19:57

      Imlek, Bupati Imburi Ajak Warga Jaga Keberagaman

      Imlek, Bupati Imburi Ajak Warga Jaga Keberagaman

      Jumat, 16 Februari 2018 19:48

      Siswa SMA YPK Wondama Terima Bantuan Bama

      Siswa SMA YPK Wondama Terima Bantuan Bama

      Jumat, 16 Februari 2018 19:18

      Tim Damkar Teluk Wondama Segara Terbentuk

      Tim Damkar Teluk Wondama Segara Terbentuk

      Jumat, 16 Februari 2018 18:16

      TNTC Berpotensi Datangkan Divisa Ratusan Triliun

      TNTC Berpotensi Datangkan Divisa Ratusan Triliun

      Rabu, 14 Februari 2018 15:19

  • Seputar Papua Tengah
    • Papua Tengah ajak semua pihak wujudkan daerah bebas malaria

      Papua Tengah ajak semua pihak wujudkan daerah bebas malaria

      Selasa, -3 -000 0:00

      Satgas Damai Cartenz jaga stabilitas Papua lewat pendekatan humanis

      Satgas Damai Cartenz jaga stabilitas Papua lewat pendekatan humanis

      Selasa, -3 -000 0:00

      Papua Tengah bagikan 10 juta bendera merah putih

      Papua Tengah bagikan 10 juta bendera merah putih

      Selasa, -3 -000 0:00

      79 peserta beasiswa YPMAK menamatkan pendidikan SMA di Semarang

      79 peserta beasiswa YPMAK menamatkan pendidikan SMA di Semarang

      Selasa, -3 -000 0:00

      PUPR Mimika perbaiki jalan berlubang di Kota Timika

      PUPR Mimika perbaiki jalan berlubang di Kota Timika

      Selasa, -3 -000 0:00

  • Seputar Papua Barat Daya
    • Disdik Maybrat kumpulkan 72 Kepsek jelang pemeriksaan oleh BPK

      Disdik Maybrat kumpulkan 72 Kepsek jelang pemeriksaan oleh BPK

      Selasa, -3 -000 0:00

      PBD target pembentukan koperasi merah putih rampung Juli ini

      PBD target pembentukan koperasi merah putih rampung Juli ini

      Selasa, -3 -000 0:00

      PBD tingkatkan keamanan siber lindungi data pemerintah

      PBD tingkatkan keamanan siber lindungi data pemerintah

      Selasa, -3 -000 0:00

      Pemerintah Maybrat fokus pembangunan pendidikan dan kesehatan

      Pemerintah Maybrat fokus pembangunan pendidikan dan kesehatan

      Selasa, -3 -000 0:00

      Masyarakat Kampung Bugis Sorong mendukung program transmigrasi lokal

      Masyarakat Kampung Bugis Sorong mendukung program transmigrasi lokal

      Selasa, -3 -000 0:00

  • Ekonomi
    • Tiongkok Sasaran Terbesar Ekspor Papua Barat

      Tiongkok Sasaran Terbesar Ekspor Papua Barat

      Rabu, 14 Februari 2018 12:56

      Industri Manufaktur Papua Barat Terus Tumbuh

      Industri Manufaktur Papua Barat Terus Tumbuh

      Jumat, 2 Februari 2018 15:23

      Harga Beras di Papua Barat di Bawah HET

      Harga Beras di Papua Barat di Bawah HET

      Kamis, 18 Januari 2018 20:42

      Populasi Kayu Merbau di Teluk Wondama Menyusut

      Populasi Kayu Merbau di Teluk Wondama Menyusut

      Kamis, 18 Januari 2018 20:31

      Perkebunan Kakao Sejumlah Daerah Papua Barat Direhabilitasi Total

      Perkebunan Kakao Sejumlah Daerah Papua Barat Direhabilitasi Total

      Jumat, 12 Januari 2018 13:06

  • Hukum
    • Lukas Enembe diduga terima suap Rp1 miliar

      Lukas Enembe diduga terima suap Rp1 miliar

      Selasa, -3 -000 0:00

      Polres Yahukimo evakuasi lima jenazah anggota KKB di Dekai

      Polres Yahukimo evakuasi lima jenazah anggota KKB di Dekai

      Selasa, -3 -000 0:00

      Panglima TNI dan Kapolri teken MoU perkuat kerja sama

      Panglima TNI dan Kapolri teken MoU perkuat kerja sama

      Selasa, -3 -000 0:00

      MUI minta Pemkab Jayapura tegakkan perda minuman beralkohol

      MUI minta Pemkab Jayapura tegakkan perda minuman beralkohol

      Selasa, -3 -000 0:00

      Kajati Papua Barat: Kajari percepat penanganan perkara

      Kajati Papua Barat: Kajari percepat penanganan perkara

      Selasa, -3 -000 0:00

  • Olahraga
    • Eric Thohir: Piala Dunia U-20 jadi penilaian kesiapan untuk Piala Dunia senior

      Eric Thohir: Piala Dunia U-20 jadi penilaian kesiapan untuk Piala Dunia senior

      Selasa, -3 -000 0:00

      Witan Sulaeman: Indonesia percaya diri hadapi Uzbekistan

      Witan Sulaeman: Indonesia percaya diri hadapi Uzbekistan

      Selasa, -3 -000 0:00

      Ratu Tisha: Maluku jadi contoh pembinaan usia muda

      Ratu Tisha: Maluku jadi contoh pembinaan usia muda

      Selasa, -3 -000 0:00

      Timnas Indonesia gulung China 1-0

      Timnas Indonesia gulung China 1-0

      Selasa, -3 -000 0:00

      Menpora:  Naturalisasi Shayne Pattynama kebutuhan jangka pendek

      Menpora: Naturalisasi Shayne Pattynama kebutuhan jangka pendek

      Selasa, -3 -000 0:00

  • Artikel
    • Membangun sentra pertanian solusi menekan inflasi di Papua

      Membangun sentra pertanian solusi menekan inflasi di Papua

      Selasa, -3 -000 0:00

      Trent Alexander tinggalkan Liverpool dengan jejak luar biasa hebat

      Trent Alexander tinggalkan Liverpool dengan jejak luar biasa hebat

      Selasa, -3 -000 0:00

      Menyingkap masa silam Suku Asmat melalui museum etnografi

      Menyingkap masa silam Suku Asmat melalui museum etnografi

      Selasa, -3 -000 0:00

      Merintis jalan prestasi biliar di Papua Pegunungan

      Merintis jalan prestasi biliar di Papua Pegunungan

      Selasa, -3 -000 0:00

      Merawat toleransi beragama di Biak Numfor

      Merawat toleransi beragama di Biak Numfor

      Selasa, -3 -000 0:00

  • Foto
    • Selamat Jumat Agung

      Selamat Jumat Agung

      Sabtu, 19 April 2025 13:47

      Selamat Tahun Baru 2025

      Selamat Tahun Baru 2025

      Selasa, 31 Desember 2024 23:15

      Dewas LKBN ANTARA kunjungi Biro Papua Barat di Manokwari

      Dewas LKBN ANTARA kunjungi Biro Papua Barat di Manokwari

      Minggu, 28 Juli 2024 18:20

      Banjir Sorong

      Banjir Sorong

      Minggu, 10 Maret 2024 9:56

      Warga Kabupaten Manokwari menyalurkan hak suara pada Pemilu 2024

      Warga Kabupaten Manokwari menyalurkan hak suara pada Pemilu 2024

      Sabtu, 17 Februari 2024 14:28

  • Video
    • Pemkab Mimika meriahkan HUT RI dengan lomba gerak jalan

      Pemkab Mimika meriahkan HUT RI dengan lomba gerak jalan

      Senin, 11 Agustus 2025 18:57

      Satgas Damai Cartenz amankan anggota KKB anak buah Egianus Kogoya

      Satgas Damai Cartenz amankan anggota KKB anak buah Egianus Kogoya

      Minggu, 10 Agustus 2025 21:07

      YPMAK ajak peserta manfaatkan fasilitas pendidikan gratis

      YPMAK ajak peserta manfaatkan fasilitas pendidikan gratis

      Jumat, 4 Juli 2025 18:44

      YPMAK lakukan monitoring dan evaluasi di Unsrat Manado

      YPMAK lakukan monitoring dan evaluasi di Unsrat Manado

      Rabu, 2 Juli 2025 5:11

      YPMAK raih tiga penghargaan CSR-PDB Award 2025

      YPMAK raih tiga penghargaan CSR-PDB Award 2025

      Minggu, 15 Juni 2025 18:05

Kisah Kurabesi kembali ke tanah Tidore

Rabu, 18 November 2020 19:13 WIB

Kisah Kurabesi kembali ke tanah Tidore

Pemandangan Kedaton Kesultanan Tidore, Kota Tidore, Maluku Utara, Minggu (1/11/2020) (ANTARA/HO-Dokumentasi EcoNusa oleh Kasan Kurdi)

Jakarta (ANTARA) - Berlabuh di dermaga Kota Tidore, Maluku Utara Kapal Pinisi Kurabesi Explorer dan anggota Ekspedisi Maluku Yayasan EcoNusa disambut oleh perangkat pemerintahan Kesultanan Tidore saat matahari mulai tertutup awan hujan pada Minggu, 1 November 2020.

"Akhirnya Kapitan Gurabesi kembali ke Tidore lagi," ujar Jou Jau (Perdana Menteri) Kesultanan Tidore M. Amin Faaroek ketika memberikan sambutan di Kedaton Kesultanan Tidore.

Nama Kurabesi, atau yang bisa dikenal juga sebagai Gurabesi, memang memiliki keterikatan sejarah dengan Tidore. Dalam legenda, Kurabesi adalah pelaut tangguh asal Raja Ampat di Papua yang berhasil membantu Tidore meraih kemenangan dalam peperangan melawan musuh bebuyutannya Kerajaan Ternate.

Tidak heran bila bumi Kie Raha, sebutan untuk konfederasi empat kerajaan di Maluku Utara, "menyambut" kedatangan kawan lamanya dengan hujan yang mulai mengguyur usai CEO Yayasan EcoNusa Bustar Maitar melakukan joko hale atau tradisi menginjakkan rumput bagi tamu diiringi doa-doa sebagai penyambutan bagi mereka yang pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Tidore.

Jamuan bersama Kesultanan Tidore adalah awal petualangan ANTARA di wilayah yang dikenal banyak orang di Indonesia sebagai salah satu Kerajaan Islam tertua di Nusantara tersebut.

Menaiki tanjakan dari dermaga langsung terlihat atap kecokelatan kesultanan, menapaki tangga kedaton dan menyeberang ke pelataran, balkon utama langsung terlihat dengan terdapat dua pasang tangga di kanan dan kirinya.

Menurut Jou Ja Amin Faaroek, Kedaton Kesultanan Tidore dibangun berdasarkan anatomi kalajengking jantan, yang merupakan salah satu lambang kesultanan yang berdiri pada 1081 itu.

"Tadi yang menaiki tangga kanan dan kiri, itu berarti tangan kanan dan kiri kalajengking. Kita bersilahturahmi di kepala kalajengking," kata Amin, merujuk kepada posisi balkon utama tempat diadakan jamuan.

Masuk ke dalam kedaton, atau ke arah perut kalajengking, berjejer rapi lemari-lemari tempat baju-baju sultan yang sudah berusia ratusan tahun.

Tepat di tengah terdapat singgasana Sultan Tidore dengan dua kursi, diapit oleh panji-panji kesultanan yang berwarna-warni dengan lambang kalajengking terpampang di masing-masing bendera. Selain itu terdapat pula bendera Kesultanan Tidore

Warna-warna bendera itu bukan hanya sekadar lambang semata, tapi masing-masing menggambarkan bagian dari pasukan Kesultanan Tidore mulai dari intelijen, penyapu ranjau, marinir sampai dengan aparat hukum.

Bendera Kesultanan Tidore sendiri berwarna dasar kuning dengan lingkaran merah melambangkan matahari dan kalimat tauhid di bagian atas tertulis menggunakan warna merah juga. Selain berada di dalam kedaton, bendera itu berdampingan bersama Merah Putih dikibarkan di depan istana yang sempat hancur di awal abad ke-20 itu.

Secara tidak langsung, simbol itu memperlihatkan bahwa Tidore sebagai salah satu unsur penting yang membentuk Indonesia. Dua presiden telah berkunjung ke sana, Presiden Soekarno dua kali pada 1954 dan 1957 serta Presiden Joko Widodo pada 2015.

Beberapa menteri pemerintahan Republik Indonesia juga mendapatkan gelar kehormatan dari Tidore seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendapatkannya pada 2018.

Selain itu, PM Tidore juga menegaskan betapa beragamnya rakyat kesultanan yang pada masa kejayaannya berkuasa sampai ke Papua tersebut.

"Walaupun Tidore kerajaan Islam tapi sultan punya perangkat kerajaan bukan cuman orang Islam, non-Islam bahkan suku terasing pun mendapat kedudukan terhormat di kedaton, itulah toleransi," ujar Amin.

Tidak hanya masyarakat yang tampak, Kesultanan Tidore juga "memerintah" yang tidak tampak.

Hal itu tampak dari salah satu plakat Sultan di atas singgasana dalam bahasa Arab yang jika diterjemahkan sebagai, "Yang Mulia, aku bertakhta di atas singgasana, memerintah bala rakyat dua bangsa jin dan manusia," ujar Amin menjelaskan tulisan tersebut.

Tidak hanya dalam plakat, dalam upacara pemberian gelar adat pun, Sultan Tidore akan menegaskan kekuasaannya akan dua dunia itu.

Seperti yang terjadi pada 2015 ketika Sultan Tidore H. Husain Syah memberikan gelar adat Biji Nagara Madafolo yang berarti Yang Dipertuan Agung Anak Negara kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya Sultan Tidore Haji Husain SH, khalifatul mukaram, memerintah terhadap jin dan manusia, dengan ini mengangkat gelar kehormatan kepada saudara saya Bapak Ir H Joko Widodo, Presiden RI sebagai Biji Nagara Madafolo atau Yang Dipertuan Agung Anak Negara. Semoga Allah SWT, meridhoi dan memberkati kita sekalian," tutur Sultan Tidore di Kedaton Tidore saat itu.

Masuk dari ruangan utama tempat singgasana raja adalah ruangan luas yang merupakan lokasi jamuan makan dengan dinding yang terpajang foto-foto kesultanan di masa lalu dan berbagai sultan yang pernah memegang tampuk kekuasaan.

Di ruangan itu juga terdapat beberapa kamar seperti kamar sultan dan kamar puji yaitu ruang doa yang hanya boleh dimasuki orang tertentu dan digunakan dalam pemilihan sultan.

Meski indah, Sultan Tidore H. Husain Syah, yang menjabat sebagai anggota DPD RI dari Maluku Utara sejak 2019, tidak mendiami kedaton tersebut. Pembiayaan dan pengurusan kedaton juga menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah.

Kaya rempah

Bertolak dari kedaton setelah bertemu perangkat Kesultanan Tidore, tim Ekspedisi Maluku EcoNusa bersama ANTARA kemudian berangkat menuju ke kaki gunung Kie Matubu, puncak tertinggi di Pulau Tidore.

Tepatnya tim berangkat menuju Kampung Kalaodi, salah satu desa penghasil rempah cengkih dan pala.

Berbicara soal provinsi Maluku dan Maluku Utara tidak bisa melewatkan membahas soal kisah rempah-rempah. Begitu kayanya tanah Maluku dengan rempah sampai bangsa Eropa mempertaruhkan nyawa menyeberangi lautan mencapai Nusantara untuk mendapatkannya.

Jika petualang Eropa masih mencari rempah hingga kini, mereka pasti akan datang ke Kalaodi yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.

Perjalanan menuju Kalaodi ditandai jalanan menanjak dengan jurang dalam tampak di kiri dan kanan jalan. Menghabiskan waktu sekitar 20 menit perjalanan menggunakan mobil dari kedaton, tim disambut dengan pintu masuk desa yang berada di samping Kantor Kelurahan Kalaodi.

Untuk masuk ke Kampung Kalaodi sendiri harus bersiap menghadapi turunan cukup curam, dengan barisan rumah warga berada di samping kanan dan kiri jalan desa.

Ketinggian Kampung Kalaodi sendiri terbuktikan dengan dari sana dapat melihat Kota Tidore yang berada di bawahnya, Pulau Halmahera jika melihat arah timur dan Pulau Maitara serta Kota Ternate jika melihat ke arah barat.

Kisah awal kampung itu cukup unik, dengan desa itu sebetulnya berasal dasa yang berada di dekat Kedaton Kesultanan Tidore yang kini berada di bawah administrasi Kelurahan Soasio.

Menurut Ketua Adat Kampung Kalaodi Syahril Maulut, lahirnya desa itu dimulai dari ketika nenek moyang mereka ratusan tahun lalu pindah dari Soasio ke Kalaodi.

"Awalnya hanya satu orang saja yang naik ke sini. Namanya tidak bisa disebutkan sembarang," kata Syahril.

Berkebun dan bertani adalah bagian tidak terpisahkan dari Kalaodi, desa itu bahkan memiliki ritual yang dilakukan setelah panen besar bernama paca goya. Ritual paca goya, yang mirip seperti Nyepi di Bali, dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap alam dan Tuhan atas rezeki yang dipanen.

Ritual itu sendiri sudah berumur ratusan tahun, dimulai sejak nenek moyang masyarakat desa mulai menempati kampung tersebut.

Selain paca goya, desa yang berada di hutan lindung Tagafura itu juga memiliki bobeto, atau dalam bahasa Tidore berarti sumpah turun temurun. Warga yang melanggar aturan adat, termasuk merusak alam, berarti melanggar bobeto yang karmanya akan dirasakan langsung.

Kuatnya tradisi tidak lepas akibat mayoritas masyarakat desa yang menggantungkan penghidupannya terhadap cengkih dan pala. Di Kampung Kalaodi terbagi dalam empat lingkungan atau dusun, masing-masing lingkungan memiliki wilayah tanamnya sendiri.

"Dari zaman orang tetua kita atau leluhur pembagiannya sudah begitu. Supaya jangan berkumpul biar tara (tidak) jadi longsor," kata Sudarwin Usman, warga Kalaodi yang berprofesi sebagai petani.

Di kampung itu juga tidak mengenal kepemilikan tanah secara pribadi, yang mereka miliki adalah pohon yang mereka tanam dan bisa mereka panen. Bukit-bukit dan lereng yang dipenuhi oleh pohon cengkih dan pala itu telah dibagi sejak zaman dulu.

"Kitong (kita) orang nenek moyang satu, jadi tidak bisa menjadi pemilik tanah atau lahan," kata Sudarwin, yang memiliki sekitar 100 pohon yang bisa menghasilkan satu ton cengkih kering ketika terjadi panen besar.

Sistem itu lebih mudah digunakan karena tidak ada orang asing yang menjadi penduduk di desa itu, semuanya masih berhubungan darah satu dengan lainnya.

Kampung yang berpenduduk sekitar 500 jiwa itu menjadikan cengkih sebagai komoditasnya utamanya, yang dipanen setahun sekali. Warga menyebutnya terjadi musim panen kecil dan besar tergantung dari jumlahnya.

Ketika terjadi panen musim besar, warga Kalaodi akan mendatangkan bantuan dari luar kampung dengan rekor terbanyak menyewa 500 orang untuk membantu panen warga.

Hal itu tidak mengherankan karena Kalaodi memiliki luas 2.000 hektare (ha) termasuk untuk pemukiman dan perkebunan, menurut hasil pemetaan warga dengan WALHI Maluku Utara pada 2014.

Selain cengkih dan pala Kalaodi juga memiliki komoditas durian dan kayu manis meski hasilnya tidak sebanyak cengkih dan pala.

Julukan kampung cengkih dan pala itu tampaknya pas diberikan kepada Kalaodi karena ketika memasuki desa itu, di sepanjang jalan di depan rumah warga banyak cengkih yang sedang dijemur.

Berkat yang didapat warga itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membiayai anak-anak Kalaodi mencapai pendidikan yang lebih tinggi bahkan sampai ke Jakarta dan Malang di Pulau Jawa.

Semuanya itu mereka capai dengan tetap berkebun sambil berkomitmen menjaga alam.

"Kalaodi ini sebagian besar hutan lindung jadi masyarakat juga harus mengikuti aturan pemerintah dan aturan desa untuk menjaga lingkungan dan alam," ujar Ketua Adat Kalaodi Syahril Maulut.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor : Key Tokan A
COPYRIGHT © ANTARA 2020

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Polresta Tidore tangkap mobil pengangkut minyak tanah illegal

Polresta Tidore tangkap mobil pengangkut minyak tanah illegal

20 Mei 2024 15:06

Arus balik  Malut masih didominasi penyeberangan Ternate-Tidore

Arus balik Malut masih didominasi penyeberangan Ternate-Tidore

14 April 2024 10:01

Monumen kapal Kesultanan Tidore segera dibangun di Pulau Mansinam

Monumen kapal Kesultanan Tidore segera dibangun di Pulau Mansinam

2 Februari 2023 16:24

Polsek Sorong Barat jual 5 ton beras SPHP kepada masyarakat

Polsek Sorong Barat jual 5 ton beras SPHP kepada masyarakat

16 jam lalu

Pemprov PBD dan BGN bahas temuan belatung pada MBG di Sorong

Pemprov PBD dan BGN bahas temuan belatung pada MBG di Sorong

16 jam lalu

Pemprov PBD optimalkan program MBG dengan membentuk satgas

Pemprov PBD optimalkan program MBG dengan membentuk satgas

16 jam lalu

Pemkot Sorong dan FKUB deklarasi jaga kamtibmas jelang HUT RI

Pemkot Sorong dan FKUB deklarasi jaga kamtibmas jelang HUT RI

16 jam lalu

Pemprov Papua Barat bangun SLB Negeri Terpadu di Kaimana

Pemprov Papua Barat bangun SLB Negeri Terpadu di Kaimana

11 Agustus 2025 19:25

Terkini

  • Pencarian Dua Warga Yambekiri Masih Berkanjut

    Pencarian Dua Warga Yambekiri Masih Berkanjut

    Feb 16th, 2018

  • Imlek, Bupati Imburi Ajak Warga Jaga Keberagaman

    Imlek, Bupati Imburi Ajak Warga Jaga Keberagaman

    Feb 16th, 2018

  • Siswa SMA YPK Wondama Terima Bantuan Bama

    Siswa SMA YPK Wondama Terima Bantuan Bama

    Feb 16th, 2018

  • Tim Damkar Teluk Wondama Segara Terbentuk

    Tim Damkar Teluk Wondama Segara Terbentuk

    Feb 16th, 2018

  • Atraksi Barongsai Meriahkan Tahun Baru Imlek di Teluk Wondama

    Atraksi Barongsai Meriahkan Tahun Baru Imlek di Teluk Wondama

    Feb 16th, 2018

Foto

Selamat Jumat Agung

Selamat Jumat Agung

Selamat Tahun Baru 2025

Selamat Tahun Baru 2025

Dewas LKBN ANTARA kunjungi Biro Papua Barat di Manokwari

Dewas LKBN ANTARA kunjungi Biro Papua Barat di Manokwari

Banjir Sorong

Banjir Sorong

Warga Kabupaten Manokwari menyalurkan hak suara pada Pemilu 2024

Warga Kabupaten Manokwari menyalurkan hak suara pada Pemilu 2024

Terpopuler

Lomba gerak jalan Ibu-ibu meriahkan HUT RI di Mimika

Lomba gerak jalan Ibu-ibu meriahkan HUT RI di Mimika

Pemprov Papua Barat bangun SLB Negeri Terpadu di Kaimana

Pemprov Papua Barat bangun SLB Negeri Terpadu di Kaimana

Dinkes Papua Barat-UNICEF data vaksinasi di Teluk Wondama

Dinkes Papua Barat-UNICEF data vaksinasi di Teluk Wondama

Satgaswil Densus 88 ajak warga cegah radikalisme di Fakfak

Satgaswil Densus 88 ajak warga cegah radikalisme di Fakfak

Manokwari susun DED dan RAB pembangunan Sekolah Rakyat

Manokwari susun DED dan RAB pembangunan Sekolah Rakyat

Antara News papuatengah
papuabarat.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Nasional
  • Seputar Papua Tengah
  • Seputar Papua Barat
  • Seputar Papua Barat Daya
  • Ekonomi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com