Jakarta (ANTARA) - Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli, di mana ajang ini menjadi pertemuan pelaku industri halal dan pariwisata dari berbagai negara.
Dari skala domestik, Pameran Islam Internasional ini juga menampilkan produk wisata muslim, umrah, dan haji dari berbagai perusahaan travel. Hal ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata muslim dunia.
“Kita melihat bahwa Indonesia negara dengan populasi muslim terbesar tentunya punya kepentingan yang besar sekali bisa dikembangkan potensi ini dan kita manfaatkan sebesar-besarnya,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu.
Selain negara kawasan Asia Tenggara, peserta pameran juga diikuti dari negara Asia Timur, Asia Tengah, hingga Afrika. Vinsensius juga mengatakan bahwa ini potensi besar untuk pergerakan wisatawan dari negara lain, termasuk yang dari luar negeri ke Indonesia.
"Kita melihat bahwa Indonesia dengan populasi muslim terbesar tentu punya kepentingan yang besar sekali. Kita melihat juga saat ini halal tourism yang dalam perspektif bisnis itu sebagai suatu layanan bagi wisatawan muslim di dunia. Wisatawan muslim tidak lepas dari makanan yang halal secara universal sekaligus berwisata yang nyaman dan aman," ungkap Vinsensius.
Ia mengakui tahun ini indeks pariwisata global Indonesia stagnan karena dilewati oleh beberapa negara termasuk Turki dan Malaysia. Pihaknya berharap IIE dapat mendongkrak lagi indeks pariwisata Indonesia.
“Kalau kita lihat memang tahun ini global tourism indeks ya kita sebenarnya nilainya stagnan ya sementara kita dilewati oleh beberapa negara termasuk turki, Malaysia dan lain. Nah kita harapkan dengan event seperti ini kita bisa mendongkrak lagi indeks kita, indeks daya saing, untuk global muslim indeks,” pungkasnya.
