Xinhua Publishing House
Shenzhen, China (ANTARA/Xinhua-AsiaNet) – Pada 26 Agustus, untuk memperingati ulang tahun ke-45 berdirinya Zona Ekonomi Khusus (SEZ) Shenzhen, seri Praktik Modernisasi China di Shenzhen secara resmi diterbitkan. Melalui lensa pelaporan jurnalistik serta menggabungkan narasi tertulis dan dokumentasi visual, seri ini mengungkap prinsip-prinsip kunci seperti “reformasi”, “inovasi”, dan penggerak lainnya yang mendasari upaya SEZ dalam mengejar pembangunan berkualitas tinggi. Sekitar 200 peserta menghadiri upacara peluncuran.
Seri ini, yang diterbitkan oleh Xinhua Publishing House, terdiri dari tujuh jilid dengan sekitar 1,05 juta kata dan 600 ilustrasi. Melalui teks dan gambar tematik, seri ini mencerminkan pencapaian dan pengalaman SEZ selama perjalanan 45 tahunnya. Ketujuh jilid tersebut mencakup tujuh dimensi utama, yaitu melaksanakan reformasi dan keterbukaan, memajukan pembangunan berkualitas tinggi, menunjukkan supremasi hukum, membina peradaban kota, menjaga mata pencaharian dan kesejahteraan rakyat, mendorong pertumbuhan hijau, serta membangun kota inovasi.
Wang Yongxia, Pemimpin Redaksi dan Anggota Komite Partai Xinhua Publishing House, mencatat, “Seri Praktik Modernisasi China di Shenzhen menampilkan perspektif teoretis yang luas, struktur logis yang ketat, kasus dan statistik yang substansial, serta gaya narasi yang mudah diakses. Kami percaya bahwa seri yang disusun dengan cermat ini akan membuka jendela baru bagi para pembaca untuk mengeksplorasi, memahami, dan menemukan Shenzhen — memungkinkan mereka memahami kedalaman sejarahnya, signifikansi strategisnya, dan kehangatan praktisnya.”
Banyak pembaca mencatat bahwa seri ini menggabungkan narasi makro dan perspektif mikro, dengan setiap jilid berfungsi sebagai jendela unik untuk memahami Shenzhen. Melalui sudut pandang para penulis, bahasa yang mudah dipahami, dan dokumentasi visual yang kaya, seri ini telah menyoroti praktik modernisasi China di Shenzhen dan dengan demikian memberikan teks penting bagi dunia untuk memahami Shenzhen dan China.
Sumber: Xinhua Publishing House