Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat terus memberikan dukungan untuk mempercepat pembangunan berbagai infrastruktur di Kabupaten Manokwari ke sejumlah kementerian dan lembaga di Jakarta, termasuk memfasilitasi pertemuan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw di Manokwari, Kamis, mengatakan sejumlah infrastruktur strategis akan dibangun di Manokwari yang merupakan pusat ibu kota Provinsi Papua Barat sekaligus sebagai 'Kota Injil' sehingga membutuhkan dukungan penganggaran baik dari Pemerintah Provinsi maupun dari Pemerintah Pusat.
"Mengapa saya mendukung penuh usulan Pemkab Manokwari, itu ada alasannya yaitu karena Manokwari sebagai Kota Injil, Kota Peradaban dan ibu kota provinsi. Program-program strategis yang dibuat oleh Bupati Manokwari sangat nyata dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak," kata Paulus.
Beberapa waktu lalu, Pemprov Papua Barat mendampingi jajaran Pemkab Manokwari bertemu dengan jajaran Kementerian PUPR dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama jajarannya.
"Dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan Tim Banggar DPR RI supaya ada dukungan nyata dari para wakil rakyat di Senayan untuk penataan dan pengembangan Manokwari," jelas Paulus, purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu.
Dukungan serupa, kata Paulus, juga diberikan kepada semua kabupaten/kota di Papua Barat untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan membuka seluas-luasnya akses investasi di bidang pariwisata, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan bidang-bidang lainnya agar dapat meningkatkan derajat kesejahteraan ekonomi masyarakat asli Papua.
Bupati Manokwari Hermus Indou beberapa waktu lalu menyebut ada enam infrastuktur stretegis yang segera akan dibangun di wilayahnya mulai 2023 sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Manokwari tahun 2021-2026.
Adapun enam infrastruktur strategis yang akan segera dibangun di Manokwari meliputi pengalihan jalan dari Bandara Rendani menuju kompleks Taman Ria Kelurahan Wosi.
"Untuk alitrase jalan dari Bandara Rendani menuju Beringin Taman Ria sudah disetujui oleh Kementerian PUPR," jelasnya.
Pembangunan jalan tersebut merupakan tahap pertama, sedangkan tahap kedua nantinya akan dibangun jembatan layang yang menghubungkan Toko Beringin Taman Ria Wosi menuju Hotel Fajar Roon
"Itu akan terhubung dengan Jalan Sujarwo Condronegoro yang akan kita bangun tahun ini dan tahun depan. Kami berharap secara bertahap Manokwari memiliki infrastuktur yang modern," kata Indou.
Pembangunan jalan layang lainnya yaitu dari Jalan Drs Esau Sesa menuju Gunung Ruben. Hal itu disesuaikan dengan rencana pengembangan Bandara Rendani Manokwari.
Bandara Rendani Manokwari sendiri akan dibangun secara bertahap. Landasan pacu (runway) Bandara Rendani akan diperpanjang hingga mencapai 2,5 hingga 3 kilometer agar bisa didarati pesawat berbadan lebar dan nantinya bandara ini menjadi salah satu pintu gerbang ke kawasan timur Indonesia.
"Perpanjangan landasan Bandara Rendani diharapkan nantinya penerbangan internasional masuk di Manokwari, selain penerbangan domestik sehingga bisa mengangkat potensi pariwisata di Manokwari dan sekitarnya," kata orang nomor satu di Kabupaten Manokwari itu.
Bentuk dukungan Pemda untuk pengembangan Bandara Rendani Manokwari yaitu akan segera dibangun gedung terminal penumpang yang representatif dan pembuatan enam garbarata mengantisipasi semakin melonjaknya arus penumpang dalam beberapa tahun ke depan.
Pemkab Manokwari juga mengusahakan pembangunan Pasar Sanggeng dengan alokasi anggaran Rp170 miliar. Pasar rakyat yang terletak di jantung Kota Manokwari itu rencananya akan dibangun empat lantai.
Selanjutnya untuk menyediakan ruang terbuka publik yang lebih ramah dan nyaman di Manokwari maka mulai 2023 hingga 2024, Lapangan Borarsi akan ditata menjadi arena publik untuk menjawab dan mewadahi kebutuhan masyarakat.
Pemkab Manokwari juga merencanakan pembangunan Jembatan Pepera 1969 yang akan menghubungkan Sanggeng dengan Pantai Anggrem.
