Manokwari (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan bantuan sebanyak 2.000 ton benih padi gogo kepada petani di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, guna memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produksi beras lokal di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Manokwari Serdion Rahawarin di Manokwari, Jumat, mengatakan bantuan tersebut dialokasikan untuk lahan seluas 80 hektare di wilayah Distrik Warmare hingga Distrik Masni.
“Bantuan benih ini merupakan kerja sama antara Dinas Pertanian Manokwari dan Kementerian Pertanian. Saat ini sebagian lahan sudah ditanami padi gogo, bahkan ada yang mulai panen,” kata Serdion.
Ia menjelaskan, benih padi gogo yang diberikan mencapai 25 ton per hektare, sehingga total bantuan tahun ini mencapai 2.000 ton benih. Bantuan tersebut ditujukan bagi kelompok tani di lahan perkebunan kelapa sawit yang sedang menjalani peremajaan tanaman.
Menurut dia, pola tanam padi gogo di lahan sawit menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan lahan perkebunan yang belum produktif, sekaligus meningkatkan kapasitas petani lokal dalam mengelola pertanian berbasis lahan kering.
“Untuk padi gogo, masa panen sekitar empat hingga lima bulan. Petani yang berminat menanam masih bisa mengajukan bantuan benih ke Dinas Pertanian, karena kuota kita untuk tahun ini sebanyak 180 hektare,” ujarnya.
Selain di Warmare dan Masni, bantuan benih juga telah disalurkan untuk petani di Manokwari Timur, dengan alokasi satu hektare lahan dan total 25 ton benih.
Serdion menyebutkan, kualitas benih yang baik diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi padi gogo di Manokwari, meski produktivitasnya tidak setinggi padi sawah.
“Kalau benihnya bermutu, hasilnya bisa maksimal dan ikut menopang pasokan pangan di daerah,” katanya menambahkan.
Ia menambahkan, pada tahun depan Pemerintah Kabupaten Manokwari akan menyiapkan 1.300 hektare lahan sawah baru untuk mendukung peningkatan produksi padi.
“Kita harap lahan-lahan di SP1 sampai SP4 dapat dibuka menjadi sawah baru. Untuk masyarakat lokal, antusiasme juga tinggi, terutama di wilayah Sidey dan Kali Merah,” kata Serdion.
Melalui bantuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Manokwari berharap petani semakin mandiri dan mampu menjaga ketahanan pangan di tingkat daerah.
“Ini langkah awal agar Manokwari tidak hanya menjadi konsumen, tapi juga produsen beras di Papua Barat,” ujar Serdion.
