Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kota Sorong Papua Barat Daya menawarkan dua opsi bagi calon siswa baru yang tidak diterima pada sekolah negeri, sebagai langkah konkret pemerintah mengakomodasi dan memberikan ruang yang sama calon siswa baru mengenyam pendidikan selayaknya.
Wali Kota Sorong Septinus Lobat di Sorong Senin menjelaskan, persoalan sebagian calon siswa yang tidak mendapatkan ruang di dalam pendaftaran masuk SMP dan SMA menjadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah.
"Dua opsi yang kita tawarkan adalah calon siswa yang tidak diterima akan masuk ke sekolah swasta dengan beban biaya ditanggung pemerintah. Kemudian opsi lain membangun sekolah baru," jelasnya saat melakukan tatap muka dengan orangtua calon siswa baru di kantor wali kota Sorong.
Menurut dia, orangtua siswa ini ingin sekali anak mereka masuk ke sekolah negeri karena ada Program Sekolah Gratis yang telah diterapkan kepada seluruh sekolah negeri dan sekolah swasta yang bukan sekolah elit sejak pendaftaran tahun ajaran 2025.
"Kita sedang menunggu data calon siswa baru yang tidak diterima di SMPN 6 dan SMAN 3 untuk segera disampaikan kepada kita, kemudian kita lihat untuk menentukan solusi mana yang cocok," katanya.
Misalnya, katanya, jumlah calon siswa baru yang tidak diterima di SMAN 3 ternyata lebih banyak, maka solusinya segera mendaftarkan ke seluruh sekolah swasta dengan beban biaya ditanggung pemerintah.
"Kalau sekolah swasta tidak bisa menampung karena siswanya terlalu banyak, maka kita bisa buka SMA atau SMP baru untuk mengakomodasi anak-anak yang tidak diterima," ujarnya.
Dia berharap kepada kepala sekolah terkait untuk segera memasukkan data-data calon siswa baru yang tidak diterima di sekolah negeri kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong.