Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Provinsi Papua Barat pada semester I tahun 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 11,11 persen secara kumulatif (c-to-c) dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Selasa (5/8), mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar disumbang oleh industri pengolahan dengan andil 7,05 persen (c-to-c).
Kemudian, diikuti lapangan usaha industri pertambangan dan penggalian, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, termasuk sektor unggulan seperti administrasi pemerintahan yang juga tumbuh positif.
"Hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan pada semester I, terkecuali jasa keuangan dan asuransi serta jasa kesehatan," ujarnya.
Dia menyebut nilai produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada semester I tahun 2025 mencapai Rp40,49 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp26,07 triliun.
Industri pengolahan menyumbang 39,86 persen terhadap PDRB Papua Barat, disusul lapangan usaha pertambangan dan penggalian 25,60 persen, administrasi pemerintahan 8,57 persen, dan lainnya.
"Struktur PDRB Papua Barat masih didominasi industri pengolahan, pertambangan dan penggalian sebesar 65,46 persen," ujar Merry lagi.
Dari sisi pengeluaran, kata dia, perekonomian Papua Barat pada semester I ditopang oleh ekspor barang jasa, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan konsumsi lembaga nonprofit.
Kinerja ekspor barang jasa menjadi sumber pertumbuhan tertinggi selama periode tersebut dengan capaian sebesar 19,69 persen (c-to-c), dan diikuti konsumsi rumah tangga 1,03 persen (c-to-c).
"Komponen pengeluaran yang mengalami kontraksi hanya PMTB (pembentukan modal tetap bruto)," kata Merry.
Namun, ujarnya pula, perekonomian Papua Barat pada triwulan II-2025 terkontraksi 0,23 persen (yoy) dengan nilai PDRB atas dasar harga berlaku Rp20,32 triliun atau lebih rendah dari triwulan II-2024.
Sama halnya PDRB atas dasar harga konstan pada triwulan II-2025 tercatat sebanyak Rp13,10 triliun atau mengalami penurunan dibandingkan triwulan II-2024 yang mencapai Rp20,18 triliun.
"Kalau secara bulanan, ekonomi Papua Barat tumbuh 1,07 persen (q-to-q)," ujar Merry.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada semester I-2025 merupakan yang tertinggi kedua setelah Maluku Utara (32,11 persen), dibandingkan provinsi lainnya di wilayah Maluku dan Papua.
Perekonomian Papua Barat tumbuh 11,11 persen pada semester I 2025
Rabu, 6 Agustus 2025 7:05 WIB

Kepala BPS Provinsi Papua Barat Merry saat menggelar konferensi pers di Manokwari, Selasa (5/8/2025). ANTARA/Fransiskus Salu Weking