Sorong (ANTARA) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Papua Barat Daya mengoptimalkan pelayanan kesehatan ibu dan anak lewat pelatihan dan bimbingan bidan profesional untuk membuka praktek klinik mandiri dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ketua IBI Papua Barat Daya (PBD) Bidan Anita Rohani Wariaka di Sorong, Sabtu, menjelaskan optimalisasi layanan kesehatan ibu dan anak ini menjadi bagian dari komitmen IBI PBD untuk lebih proaktif menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam rangka menekan angka kematian ibu dan anak serta menurunkan angka stunting.
"Kami berkomitmen untuk lebih proaktif menurunkan angka kematian ibu dan anak di Papua Barat Daya," katanya dalam kegiatan HUT ke-74 IBI dan ulang tahun perdana PD IBI Papua Barat Daya di Kota Sorong.
Dia mengatakan jumlah bidan yang telah membuka praktek klinik mandiri secara legal dan telah memilik izin ada 10, terdiri atas Kabupaten Sorong empat klinik dan Kota Sorong enam klinik.
"Ini tujuannya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Upaya konkret yang dilakukan adalah memberikan penguatan melalui Bidan Delima kepada setiap anggota IBI untuk lebih profesional dan bisa nantinya mandiri sendiri melalui pembukaan praktek klinik.
Dia mengakui angka kematian ibu dan anak di Papua Barat Daya masih cukup tinggi, sehingga IBI terus memperkuat kualitas setiap bidan melalui pelatihan Bidan Delima untuk mencetak bidan berkualitas yang mampu membuka praktik mandiri secara legal dan profesional, guna memperluas dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang berfokus pada perempuan dan anak di tingkat komunitas.
“Kami terus mendorong 1.439 anggota IBI yang terdaftar untuk memberikan pelayanan yang profesional, berkualitas, dan beretika,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga membangun kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) PBD hingga kabupaten/kota untuk bersama meningkatkan kualitas pelayanan kepada ibu dan anak.
Ia juga menyampaikan bahwa bidan tidak hanya menjadi pelayan kesehatan, tetapi juga agen perubahan sosial di tengah masyarakat. Keberadaan mereka sangat krusial, terutama dalam menjangkau wilayah-wilayah yang sulit akses terhadap fasilitas kesehatan formal.
Ketua Panitia HUT ke-74 IBI Bidan Yulinda Maulana Jitmau mengungkapkan rangkaian kegiatan telah dimulai sejak Maret 2025, mencakup pelayanan kepada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), pemantauan tumbuh kembang balita, serta kolaborasi lintas sektor dalam pelayanan KB (alat kontrasepsi implan, IUD, suntik), yang difokuskan di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong.
"Puncak acara juga diisi dengan workshop Bidan Delima sebagai wadah peningkatan kapasitas dan keterampilan bidan untuk dapat mandiri secara profesional," bebernya.
Program ini bertujuan mencetak bidan berkualitas yang mampu membuka praktik mandiri secara legal dan profesional, guna memperluas akses pelayanan kesehatan yang berfokus pada perempuan dan anak di tingkat komunitas.
“Melalui Bidan Delima, mereka bisa membuka klinik mandiri yang memenuhi standar, sehingga masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke puskesmas atau rumah sakit," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bidan di Papua Barat Daya dilatih untuk buka klinik mandiri