Manokwari (ANTARA) - Ketua Komite III DPD RI Filep Wamafma menantang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di Papua Barat untuk membuktikan kemampuan akademik dengan meningkatkan indeks prestasi kumulatif (IPK).
Program KIP Kuliah merupakan bentuk kehadiran pemerintah dalam membuka akses pendidikan tinggi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar memiliki kesempatan yang sama untuk meraih gelar sarjana.
"Harus mampu tingkatkan IPK sampai 4,00. Kalau terima beasiswa lalu malas kuliah, periode berikut tidak akan dapat," kata Filep saat menyalurkan KIP-K bagi 515 mahasiswa semester I Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari di Manokwari, Rabu.
Menurut dia, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral membuktikan bantuan yang diterima dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang kebutuhan selama menjalani masa perkuliahan.
Pemanfaatan beasiswa KIP-K yang tepat guna juga membutuhkan pengawasan aktif dari masing-masing orang tua, sehingga mahasiswa tidak gegabah menggunakan anggaran beasiswa.
"Orang tua harus tahu jadwal kuliah mahasiswa. Supaya tahu mereka kuliah benar atau tidak, jangan sampai keluar dari rumah tapi tidak sampai kampus," ucap dia.
Dia menjelaskan, besaran beasiswa KIP-K yang diterima oleh mahasiswa dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) setiap semester kurang lebih sebanyak Rp11,5 juta.
Kementerian menyalurkan langsung ke kampus Rp4 juta untuk pembayaran UKT/SPP sedangkan sisanya Rp7,5 juta ditransfer ke rekening masing-masing penerima sebagai biaya pendukung kuliah.
"Kalau sudah terima beasiswa berarti kuliah sudah tidak bayar, tidak ada beban SPP lagi," kata Filep.
Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Nency Titti Lidya Wyzer mengapresiasi Ketua Komite III DPD RI yang sangat konsen meningkatkan pembangunan sektor pendidikan.
Bantuan tersebut tidak hanya memudahkan generasi muda Papua Barat memperoleh akses pendidikan tinggi, melainkan upaya memperbaiki mutu dan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.
"Pendidikan merupakan investasi masa depan yang paling berharga," ucap Nency.
Kehadiran lembaga perguruan tinggi bidang hukum, kata dia, menjadi wadah dalam menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dari sisi intelektual tetapi memiliki integritas tinggi dan komitmen membangun daerah.
"Mahasiswa STIH Manokwari yang terima beasiswa, saya berpesan agar dapat menggunakan dana bantuan dengan sebaik-baiknya," kata Nency.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua Komite III DPD RI tantang penerima beasiswa KIP-K tingkatkan IPK
