Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat menggandeng media massa dalam memperluas penyebaran informasi sekaligus mengedukasi pelaku usaha untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2026.
Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Rabu, mengatakan media massa memegang peran yang sangat strategis menyampaikan informasi soal sensus ekonomi secara akurat bagi masyarakat, terutama pelaku usaha.
"BPS memandang penting melibatkan jurnalis media massa untuk mengoptimalkan sosialisasi Sensus Ekonomi 2026," kata Merry.
Oleh karena itu, kata dia, BPS menginisiasi pertemuan dengan belasan jurnalis media massa guna meningkatkan sinergi dan memperkuat komunikasi sehingga sehingga publikasi persiapan Sensus Ekonomi 2026 lebih maksimal.
Hal tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun kepercayaan publik, mengurangi resistensi dan mispersepsi, memperkuat dukungan, serta mendorong peningkatan respon pelaku usaha di Papua Barat.
"Mari kita bersinergi agar dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah," ujar Merry.
Ia menjelaskan bahwa jadwal pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 akan dimulai pada 1-31 Mei 2026 dengan pengisian kuesioner secara online oleh perusahaan berskala besar yang telah mendapatkan surat elektronik (e-mail).
Kemudian, dilanjutkan 1 Juni-31 Juli 2026 dengan metode pendataan lapangan (door to door) oleh petugas sensus yang menyasar semua usaha mikro kecil, termasuk perusahaan besar yang sebelumnya belum menerima e-mail.
"Petugas sensus akan direkrut mulai Februari 2026 setelah itu diberikan pelatihan sebelum turun ke lapangan," ucap Merry.
