Sorong (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI, Robert Joppy Kardinal mengatakan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya ditargetkan menjadi lumbung penghasil kopra sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Jika satu hektare lahan ditanami kelapa, bisa memberikan keuntungan hampir Rp100 juta per tahun. Ini sangat menjanjikan dan dapat mendorong masyarakat bergerak di bidang ekonomi,” ujarnya di Sorong, Jumat.
Menurut dia, Raja Ampat memiliki sekitar 2.260 pulau, dan hampir 80 persen di antaranya tidak berpenghuni, sehingga potensi lahan kosong yang luas itu dinilai sangat strategis untuk pengembangan tanaman kelapa.
Dia mengatakan, saat ini, sebanyak 12.408 bibit kelapa tengah disemaikan di dua lokasi yakni 3.000 bibit di Kampung Weijim, Distrik Kepulauan Sembilan dan 9.408 bibit di Kampung Tolobi, Distrik Kofiau, Raja Ampat.
"Bibit-bibit tersebut rencananya akan mulai disalurkan kepada masyarakat dalam satu hingga dua minggu ke depan untuk ditanam di lahan kosong masing-masing," ujarnya.
Robert menegaskan, komitmennya untuk terus mendorong program ini sebagai bagian dari kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, yang memang menargetkan sektor kelapa sebagai penopang ekonomi daerah.
Ketua Bamuskam Tolobi, Santos Ambafen, turut memberikan apresiasi atas perhatian yang diberikan Anggota Komisi IV Robert Kardinal.
“Kami masyarakat sangat mendukung kebijakan ini. Lahan kami masih luas dan kami siap menanam sebanyak mungkin,” katanya.
Sebagai bentuk keseriusan, pada Kamis (11/12/2025), Robert Kardinal turun langsung ke Kampung Tolobi, Distrik Kofiau, untuk meninjau proses pembibitan kelapa dan memastikan kesiapan masyarakat dalam menjalankan program tersebut.
Robert Kardinal: Raja Ampat ditargetkan jadi lumbung penghasil kopra
Jumat, 12 Desember 2025 21:41 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Robert Kardinal saat meninjau pengembangan bibit kelapa di Kampung Tolobi, Distrik Kofiau, Raja Ampat, Kamis (11/12/2025). ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
