Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, telah merampungkan pembangunan infrastruktur Rumah Sakit Pratama Babo senilai Rp77 miliar yang bersumber dari DAK fisik 2023.
Kepala Dinkes Teluk Bintuni Franky Mobilala ditemui di Manokwari, Jumat, mengatakan pihaknya melibatkan Kejaksaan Tinggi Papua Barat untuk mengawal seluruh proses pembangunan.
Inisiatif permohonan pengamanan dan pengawalan (walpam) Kejaksaan Tinggi pada Juli 2023, bermaksud mencegah berbagai potensi yang menghambat pembangunan rumah sakit.
"Kami perkirakan bulan Mei atau Juni tahun 2025 ini, RS Pratama Babo diresmikan," kata Franky.
Dia menjelaskan bahwa RS Pratama Babo menjadi rujukan pertama bagi tujuh Puskesmas yang tersebar di tujuh distrik atau kecamatan sebelum ke RSU Kabupaten Teluk Bintuni.
Rumah sakit tersebut tidak hanya dilengkapi sarana prasarana seperti laboratorium, melainkan juga ada tiga dokter spesialis yaitu spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, dan spesialis kandungan.
"Bangunan utama dan pendukung yang penting-penting sudah selesai. Kami tempat tiga dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis lainnya," ucap Franky.
Menurut dia jumlah tenaga kesehatan di Teluk Bintuni yang berstatus ASN kurang lebih 1.000 orang, ditambah 600 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
Ketersediaan sumber daya akan didistribusikan secara merata ke seluruh fasilitas kesehatan, sehingga pelayanan bagi masyarakat di 24 distrik berjalan maksimal sesuai ekspektasi.
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga sudah menyelesaikan pembangunan empat Puskesmas yang tersebar di Distrik Kamundan, Distrik Aranday, Distrik Tomu, dan Distrik Kuri.
"Dengan selesainya empat Puskesmas, maka 24 distrik di Teluk Bintuni sudah punya Puskesmas masing-masing," ujarnya.
Teluk Bintuni rampungkan pembangunan RS Pratama Babo senilai Rp77 miliar
Jumat, 25 April 2025 13:12 WIB

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Franky Mobilala saat ditemui awak media di Manokwari, Papua Barat. ANTARA/Fransiskus Salu Weking