Manokwari (ANTARA) - Penyelenggaraan jambore Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (Sekami) di Manokwari pada 20-22 Juni 2025 memperkuat karakter anak maupun remaja Katolik yang cerdas, gembira, dan tangguh.
Jambore tersebut juga merupakan bagian dari selebrasi pembinaan iman anak dan remaja di bawah tanggung jawab Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Manokwari Sorong.
"Pembinaan iman anak dan remaja hal yang vital untuk membentuk jati diri mereka," kata Direktur Diosesan Sekami Keuskupan Manokwari Sorong Pater Krispianus Panda Lewa, di Manokwari, Jumat.
Dia menyebut bahwa ada sejumlah materi yang disajikan pada pelaksanaan jambore Sekami di Manokwari selama tiga hari, dan keuskupan akan menyajikan materi soal animasi serta motivasi.
Keuskupan juga merespon perkembangan teknologi informasi dengan menyiapkan silabus guna meningkatkan kemampuan anak dan remaja mencermati dinamika kehidupan sosial.
"Pembinaan itu bermuara pada pembentukan kedewasaan iman, sehingga anak dan remaja bisa tahu mana benar dan mana yang salah," ujarnya.
Penyusunan materi pembinaan anak dan remaja, kata dia, tetap merujuk pada KKI yang dapat diakses oleh seluruh pendamping Sekami melalui website https://karyakepausanindonesia.org/.
Pemilihan tema jambore Sekami yang dilaksanakan Tim Pastoral Wilayah (TPW) Manokwari yaitu anak misioner peziarah harapan dari hati ke hati masih relevan dengan tema Tahun Yubelium 2025.
"Masih sinkron karena tema Tahun Yubelium itu peziarah harapan (pilgrims of hope)," ujarnya.
Ketua panitia jambore Sekami TPW Manokwari Alex Ta'dung menjelaskan, peserta jambore berasal dari Paroki Konkatedral Manokwari, Paroki Sanggeng, Paroki Amban, Paroki Prafi, dan beberapa stasi.
Peserta yang terkonfirmasi batal mengikuti jambore hanya Paroki Masni dan Paroki Santo Laurensius Wasior di Kabupaten Teluk Wondama karena bertepatan dengan kegiatan lainnya.
"Jambore dibuka dengan misa bersama, dan nanti penutupan juga misa," kata Alex.
Dia menyebut ada beragam materi jambore yang dikemas dengan simulasi maupun permainan guna melatih aspek mental, keterampilan, dan kerohanian dari setiap peserta Sekami.
Materi tersebut tidak hanya fokus pada penguatan iman anak dan remaja Katolik, melainkan juga upaya merespons perkembangan dunia yang cenderung membawa dampak negatif.
"Usia peserta jambore 10-16 tahun. TPW Manokwari mencakup tiga kabupaten yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jambore Sekami di Manokwari perkuat karakter iman anak dan remaja