Manokwari dorong kolaborasi lintas sektor tingkatkan literasi masyarakat

Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mendorong kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix sebagai upaya meningkatkan literasi masyarakat guna mendukung pembangunan sumber daya manusia yang cerdas dan sejahtera.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Manokwari Yan Ayomi, di Manokwari, Senin, mengatakan peningkatan literasi menjadi salah satu fondasi penting dalam mendorong kemajuan daerah, karena masyarakat lebih mampu mengakses informasi, meningkatkan keterampilan, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

“Peningkatan literasi di Manokwari masih menghadapi tantangan besar sehingga membutuhkan kerja bersama antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media,” katanya.

Ia mengatakan, pentahelix pembangunan yang terdiri dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan media diperlukan agar program literasi menghasilkan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

"Pemerintah daerah berkomitmen mendorong integrasi literasi dengan sektor pendidikan, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, penguatan literasi juga sejalan dengan visi pembangunan daerah yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai modal utama menuju kesejahteraan dan daya saing.

Ketua Bunda Literasi Kabupaten Manokwari Febelina Indou mengatakan, untuk menumbuhkan kesadaran bersama tersebut, pihaknya yang didukung Pemkab Manokwari menggelar workshop “Hilirisasi Literasi: Kolaborasi Pentahelix dalam Mewujudkan Manokwari Cerdas dan Sejahtera”.

Dengan workshop tersebut diharapkan terbangunnya kesepahaman bersama tentang pentingnya hilirisasi literasi, mengidentifikasi peran dan kontribusi masing-masing unsur pentahelix, tersusunnya rekomendasi program literasi yang aplikatif dan berkelanjutan.

Target utama yang ingin diraih adalah dapat meningkatnya komitmen bersama dalam mendukung gerakan literasi di Kabupaten Manokwari.

Menurutnya, literasi saat ini tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta mengelola dan memanfaatkan informasi secara produktif.

“Oleh karena itu, literasi perlu hilirisasi agar memberikan manfaat langsung bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Febelina, penguatan literasi yang terintegrasi dengan berbagai sektor akan membantu masyarakat Manokwari lebih adaptif terhadap perubahan serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi dan sosial secara optimal.

“Dengan kolaborasi yang kuat, literasi dapat menjadi instrumen strategis untuk mendukung pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat di Manokwari,” katanya.