Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (DKPD) berupaya meningkatkan budaya literasi di kalangan pelajar melalui lomba resensi buku tingkat SMP dan SMA.
Kepala DKPD Manokwari Wiwik Hariawan di Manokwari, Rabu, mengatakan, melalui lomba resensi buku tersebut, pelajar dilatih tidak hanya membaca, tetapi juga menganalisis, menilai, dan menuangkan gagasan secara kritis dan orisinal
“Lomba ini diikuti 50 pelajar, terdiri atas 21 siswa SMA dan 29 siswa SMP sebagai bagian dari upaya kita meningkatkan kemampuan membaca kritis dan menulis reflektif para pelajar,” ujarnya.
Ia menjelaskan, resensi buku merupakan tulisan penilaian kritis yang memuat ringkasan, analisis, serta evaluasi terhadap isi buku, termasuk kelebihan, kekurangan, dan manfaatnya.
Kemampuan tersebut dinilai penting untuk membentuk pelajar yang cakap literasi dan mampu menyikapi isu sosial secara rasional.
Generasi Z yang saat ini semakin kritis terhadap isu politik, sosial, demokrasi, dan kebijakan publik diharapkan dapat melahirkan tulisan-tulisan yang tajam dan kritis dari buku-buku bertema politik, sosial budaya, maupun pemberdayaan masyarakat.
Menurut Wiwik, kegiatan tersebut dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) nonfisik dari Perpustakaan Nasional RI yang ditujukan untuk memperkuat budaya literasi di Kabupaten Manokwari.
“Kami mendorong pelajar terus meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi sebagai bekal berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Sebagai bagian dari pembinaan, DKPD menghadirkan tiga narasumber dari Universitas Papua dan Universitas Muhammadiyah Manokwari untuk memberikan pembekalan literasi.
Wiwik berharap, melalui lomba tersebut tumbuh generasi muda Manokwari yang tidak hanya gemar membaca, tetapi juga kritis, kreatif, dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam penguatan budaya literasi di daerah.
“Lomba resensi ini adalah hal yang baru di Manokwari, dan mungkin baru pertama kalinya diselenggarakan di Provinsi Papua Barat,” ujarnya.
